Selasa, 01 November 2011

Mengelola Konflik Organisasi (PART1)

Para manajer menghabiskan banyak waktu dan energi untuk menengani konflik. Upaya penanganan konflik sangat penting dilakukan karena setiap jenis perubahan dalam suatu organisasi cenderung mendatangkan konflik. Sebagaimana saat ini, dalam rangka otonomi daerah, banyak sekali perubahan institusional yang terjadi, yang tidak saja berdampak pada perubahan struktur dan personalia, tetapi juga berdampak pada terciptanya hubungan pribadi dan organisasional yang berpotensi menimbulkan konflik. Di samping itu, jika tidak ditangani secara baik dan tuntas, konflik akan mengganggu keseimbangan sumber daya, dan menegangkan hubungan antara orang orang yang terlibat. Menurut Gibson, et.al. (1997), kegagalan dalam menangani konflik dapat mengarah pada akibat yang merugikan. Konflik dapat menghancurkan organisasi melalui penciptaan dinding pemisah di antara rekan sekerja, menghasilkan kinerja yang buruk, bahkan menyebabkan mengunduran diri.

Para manajer organisasi publik harus menyadari bahwa karena konflik disebabkan oleh faktor faktor yang berlainan, model yang digunakan dalam pengelolaan konflik juga berlainan, bergantung pada keadaan. Memilih sebuah model pemecahan konflik yang cocok bergantung pada beberapa faktor, termasuk alasan mengapa konflik terjadi, dan hubunugan khusus antara pimpinan dengan pihak yang terlibat konflik. Menurut Greenhalgh (1999), efektivitas pimpinan organisasi dalam menangani konflik bergantung pada seberapa baik mereka memahami dinamika dasar dari konflik, dan apakah mereka dapat menangani hal-hal pentinig yang terdapat dalam konflik tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar