c. Saling kebergantungan pihak-pihak yang terlibat
Pihak-pihak yang terlibat dalam suatu konflik dapat memandang diri mereka sendiri dalam suatu rangkaian saling kebergantungan “berjumlah nol” hingga “berjumlah positif”. Saling kebergantungan berjumlah nol adalah persepsi bahwa jika suatu pihak memperoleh sesuatu dari proses interaksi, hal tersebut berarti pengorbanan bagi pihak lain. Seling kebergantungan bernilai positif jika kedua belah pihak sama-sama memperoleh keuntungan dari proses interaksi. Suatu hubungan berjumlah nol membuat konflik sulit dipecahkan karena hubungan ini memusatkan perhatian secara sempit pada perolehan pribadi, dan bukan pada perolehan kedua belah pihak melalui kerja sama dan pemecahan masalah. Jika hal ini terjadi, kedua belah pihak harus dibujuk untuk mempertimbangkan bagaimana mereka dapat saling memperoleh menfaat dari suatu situasi.
d. Kontinuitas interaksi
Dimensi kontinuitas interaksi berhubungan dengan waktu yang semua pihak melihat diri mereka sendiri berhubungan satu sama lain. Jikia mereka memvisualisasikan interaksi yang terjadi sebagai interaksi jangka panjang atau suatu hubungan yang terus menerus , konflik yang terjadi akan lebih mudah diselesaikan. Sebaiknya, jika transaksi dipandangan sebagai hubungan jangka pendek atau hubungan episodik, konflik tersebut akan sulit dipecahkan. Oleh karena itu, pihak-pihak yang terlibat harus dibujuk agar menyadari bahwa hubungan mereka tidak berhenti disini saja, atau pada saat konflik terjadi, akan ada hubungan lain yang terus menerus pada masa yang akan datang.
0 komentar:
Posting Komentar